Di Mana Simpang Poteng
Oleh: Budi Miank
Akhir Februari 2011, kami memulai sesuatu yang baru. Orang bilang, punya dua rumah atau dua dapur. Dua-duanya harus berasap, untuk menyebut bahwa kehidupan ekonomi rumah tangga bertumbuh.
Kami harus merelakan status sebagai, yang kata anak zaman sekarang, long distance relationship. LDR, begitu anak-anak alay itu membuat akronimnya.
Saya, istri, dan anak-anak harus berpisah. Saya tetap di Pontianak, sedangkan istri dan anak-anak di Nyarumkop. Kami berpisah karena istri bekerja di Rumah Sakit Jiwa Singkawang.
Jadi, ada dua tahun saya harus bolak balik Pontianak - Nyarumkop. Setiap Sabtu pagi, menunggu jemputan taksi di tangga kantor tempat saya bekerja.
Balik lagi ke Pontianak, pada Senin siang sekitar pukul 13.00, dengan taksi yang sama. Melelahkan memang.
Dan, selama dua tahun itu, saya tak tahu simpang menuju poteng.
Foto di atas diambil saat senja di Nyarumkop.
Posting Komentar untuk "Di Mana Simpang Poteng"