REKOLEKSI DI GEREJA STASI SANTO PADRE PIO GUNUNG POTENG SINGKAWANG 21 JANUARI 2018
REKOLEKSI DI GEREJA STASI SANTO PADRE PIO GUNUNG POTENG SINGKAWANG 21 JANUARI 2018
Gereja Poteng. Pagi hari yang cerah ini, umat Gereja Stasi Santo Padre Pio Gunung Poteng, bersukacita. Hari ini ada acara baru di tahun ini, tepatnya hari Minggu, 21 Januari 2018. Acara tersebut adalah Rekoleksi. Setelah Misa selesai, jam 08.30, umat Gereja Poteng melangkah menuju aula Biara Novisiat Kapusin Poteng. Ada kurang lebih 50 orang yang mengikuti acara rekoleksi ini. Tema rekoleksi pada kesempatan ini adalah Mandiri Dalam Iman, Harapan, Dan Kasih. Rekoleksi ini merupakan salah satu rangkaian perayaan 100 tahun Paroki Santa Maria Nyarumkop. Stasi Poteng mendapat kehormatan kebagian rekoleksi yang pertama kalinya di antara stasi-stasi lain di Paroki Nyarumkop yang berjumlah 10 stasi, termasuk Gereja Paroki. Dalam kata sambutannya, Pastor Crispinus, selaku Pastor Paroki Nyarumkop, mengatakan bahwa kita adalah keluarga besar dalam paroki yang ambil bagian dalam perjalanan hidup beriman. Oleh karena itu, perlu saling meneguhkan. Kemudian, dilanjutkan dengan acara inti, yaitu: rekoleksi. Rekoleksi dengan tema: mandiri dalam iman, harapan, dan kasih ini, dibawakan oleh Pak Sukoco, guru SMA Seminari Nyarumkop. Beliau sangat menarik dan semangat ketika berbicara di depan audien. Audien diajak berdikusi dan saling tanya tanya. Suasana ini mampu menghidupkan suasana rekoleksi. Audien juga sangat antusias menanggap ajakan diskusi tersebut. Di akhir rekoleksi, Pak Sukoco menyimpulkan tentang iman, harapan, dan kasih. Tiga serangkai : iman, pengharapan dan kasih, ayat diatas menulis 'τα τρια ταυτα - TA TRIA TAUTA', "ketiga hal-hal ini" dalam bentuk jamak. Dan kita temui kata sebelumnya 'μενει - MENEI' dalam bentuk 'tunggal', yang menunjukkan bahwa "ketiga hal-hal" itu merupakan suatu kesatuan.
Ketiganya tinggal didalam hidup ini sebagai kasih karunia Allah yang mempertahankan hidup Kristen; tanpa iman tidak mungkin ada penerimaan akan keselamatan, tanpa pengharapan tidak mungkin ada daya tahan yang penuh kesabaran, dan tanpa kasih tidak mungkin ada persekutuan diantara orang percaya.
Iman dengan penuh percaya menerima Allah sebagaimana Ia adanya, dan Pengharapan 'bertahan dalam iman' dan Kasih adalah yang abadi dan yang terbesar.
Dalam pengertian tertentu, bahkan kekekalan tidak akan berarti tamatnya iman dan pengharapan, karena penerimaan akan janji-janji Allah yang penuh kemuliaan itu tidak akan pernah berakhir. Namun iman akan disisihkan oleh pengelihatan; pengharapan akan digenapi penantian-penantiannya. Dan rencana Allah yang telah dimulai dengan kasih, akan disempurnakan didalamnya. Kasih adalah kuasa yang tinggal tetap yang mempersatukan Allah dengan manusia, manusia dengan manusia. Itulah sesuatu yang tidak dapat dilakukan dengan pengalaman 'pengelihatan', bahasa lidah, bahkan juga pengetahuan mendalam dan karunia-karunia kenabian (nubuat). Kesimpulan ini didasarkan dari 1 Kor 13 : 1 - 13.
Setelah rekoleksi ini selesai ada bakti sosial pembagian Rosario dan pakaian pantas pakai oleh Sie Humas, Pak Hendrikus. Sebelumnya, Pastor Crispinus berkenan memberkati Rosario tersebut. Umat Gereja Poteng sangat senang selama mengikuti seluruh rangkaian acara tersebut.
Ketiganya tinggal didalam hidup ini sebagai kasih karunia Allah yang mempertahankan hidup Kristen; tanpa iman tidak mungkin ada penerimaan akan keselamatan, tanpa pengharapan tidak mungkin ada daya tahan yang penuh kesabaran, dan tanpa kasih tidak mungkin ada persekutuan diantara orang percaya.
Iman dengan penuh percaya menerima Allah sebagaimana Ia adanya, dan Pengharapan 'bertahan dalam iman' dan Kasih adalah yang abadi dan yang terbesar.
Dalam pengertian tertentu, bahkan kekekalan tidak akan berarti tamatnya iman dan pengharapan, karena penerimaan akan janji-janji Allah yang penuh kemuliaan itu tidak akan pernah berakhir. Namun iman akan disisihkan oleh pengelihatan; pengharapan akan digenapi penantian-penantiannya. Dan rencana Allah yang telah dimulai dengan kasih, akan disempurnakan didalamnya. Kasih adalah kuasa yang tinggal tetap yang mempersatukan Allah dengan manusia, manusia dengan manusia. Itulah sesuatu yang tidak dapat dilakukan dengan pengalaman 'pengelihatan', bahasa lidah, bahkan juga pengetahuan mendalam dan karunia-karunia kenabian (nubuat). Kesimpulan ini didasarkan dari 1 Kor 13 : 1 - 13.
Setelah rekoleksi ini selesai ada bakti sosial pembagian Rosario dan pakaian pantas pakai oleh Sie Humas, Pak Hendrikus. Sebelumnya, Pastor Crispinus berkenan memberkati Rosario tersebut. Umat Gereja Poteng sangat senang selama mengikuti seluruh rangkaian acara tersebut.
Posting Komentar untuk "REKOLEKSI DI GEREJA STASI SANTO PADRE PIO GUNUNG POTENG SINGKAWANG 21 JANUARI 2018"